Menjadi putri duyung yang cantik menjadi impian sebagian anak kecil. Perasaan nyaman saat berenang dalam air laut, bermain dengan ikan-ikan yang lucu, rasanya pasti menyenangkan. Impian itu tidak sekedar impian bagi wanita cantik ini. Dia benar-benar menjadi Putri Duyung.
Mungkin Anda menganggap biasa saja gambar di atas. Ada banyak foto wanita muda yang menjadi Putri Duyung, tetapi gambar-gambar itu kebanyakan memakai efek editan komputer, mereka tidak benar-benar menyelam di laut yang sangat dalam dan bermain dengan ikan-ikan asli. Berbeda dengan wanita cantik yang satu ini.
Linden saat menjadi Putri Duyung (c) Dailymail.co.uk
Perkenalkan, Linden Wolbert, usianya 32 tahun. Sejak kecil, dia sudah dekat dengan laut dan memiliki impian menjadi seorang Putri Duyung yang cantik setelah menonton film Little Mermaid dan Splash. Demi mewujudkan impiannya, Linden mengeluarkan uang yang tidak sedikit demi mengubah bentuk kakinya. Dia bahkan bisa menahan napas hingga 5 menit di dalam laut demi mendapatkan foto-foto Putri Duyung yang nyata.
Inilah foto-foto Putri Duyung ini perjuangannya mewujudkan impian.
Linden Wolbert pada Dailymail bahwa dia adalah seorang penyelam yang sejak kecil mencintai laut. "Saya dibesarkan sebagai seorang bayi air, karena kedua orang tua saya adalah perenang kompetitif," ujar Linden. "Saya selalu pergi ke laut saat liburan musim panas. Laut selalu jadi magnet untuk saya," lanjutnya.
Linden sama sekali tidak kesulitan saat dia harus menyelam tanpa peralatan di dalam laut, karena dia sudah melakukannya sejak 10 tahun yang lalu. "Menyelam bebas memerlukan 70 persen psikologis. Anda harus sangat tenang dan merasa nyaman saat berada di dalam air," ujarnya.
Lihat aksinya pada foto di atas, dia sangat tenang walaupun harus menahan napas selama 5 menit.
Saat jadi gadis biasa dan menjadi Putri Duyung (c) dailymail.co.uk
Impian masa kecil Linden semakin dekat saat dia dikenalkan oleh tim pembuat film Hollywood, Allan Holt. Allan adalah seniman yang sering memberi spesial efek berkualitas tinggi. Pada akhirnya, Allan membuat ekor ikan duyung untuk Linden. Ekor yang akan dipakai Linden dicetak sesuai bentuk tubuhnya. Bahan berkualitas tinggi dipakai agar ekor itu dapat bergerak bebas, lentur dan berfungsi layaknya ekor ikan sungguhan.
Proses pembuatan ekor (c) dailymail.co.uk
Ribuan ukiran sisik ikan dibuat di atas ekor. Semuanya dikerjakan dengan tangan, tidak dengan alat atau cetakan khusus. Dibutuhkan waktu yang sangat lama hingga ekor itu selesai dikerjakan. Dibutuhkan dana £ 10.000 atau sekitar Rp 150 juta untuk menyelesaikan seluruh keperluan Linden hingga 'berubah' menjadi Putri Duyung.
"Aku tidak bisa berhenti tersenyum. Aku tidak percaya itu (impiannya) akhirnya terwujud," ujar Linden.
Linden akhirnya merasakan bagaimana sensasi menjadi Putri Duyung. Dia menyelam di Danau Ubur-Ubur di pulau Palau. Di sana Linden menyelam di antara ubur-ubur warna jingga yang sangat lembut. Tidak ada ketakutan untuk disengat ubur-ubur (ubur-ubur adalah binatang mematikan melalui sengatan), karena ubur-ubur di danau tersebut sudah kehilangan kemampuan menyengat.
Saat mengunjungi pulau tersebut, ada seorang pria yang berkata apakah Linden menjadi Putri Duyung? Saat Linden mengatakan "Iya", pria itu menawarkan mengabadikan foto-foto Linden karena istrinya adalah seorang fotografer dan pasti sangat senang memotret Linden yang telah berubah menjadi Putri Duyung di dalam laut.
"Saya menyukai perasaan bebas dan tanpa berat di dalam ini. Sensasi ini sangat berbeda. Ini seperti mimpi. Ekor saya punya kekuatan yang menakjubkan, saya bisa mengibaskan ekor dan bergerak cepat," ujar Linden menceritakan pengalamannya.
Tidak hanya itu, Linden bahkan tidak takut berenang di dekat hiu dan paus. "Saya pernah menyelam dengan hiu. Saat memakai ekor (menjadi Putri Duyung) aku berenang lebih lama bersama mereka. Banyak orang berpikir saya gila karena berenang di dekat hiu, tetapi saya selalu dikelilingi tim pengaman yang luar biasa," ujarnya.
Menahan napas hingga lima menit memberi keuntungan bagi Linden. Selain mendapat foto Putri Duyung yang alami tanpa gelembung udara di sekitar hidung dan mulut, ikan-ikan jadi tidak takut padanya. "Makhluk-makhluk laut sangat ingin tahu. Mereka berani datang mendekati saya karena saya tidak menghasilkan gelembung seperti penyelam lainnya," tutup Linden.
Selain bersenang-senang dalam laut, Linden membuka sebuah yayasan nirlaba yang mengajarkan anak-anak agar mencintai laut dan tidak takut menyelam.
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=SNeduBrdepA
0 komentar:
Posting Komentar